Dok. Thinkstock
Jakarta - Semua wanita pasti senang mengunjungi salon
kecantikan untuk melakukan perawatan tubuh. Tetapi tahukah Anda bahwa
salon juga bisa jadi tempat yang membahayakan kesehatan?
Seperti
yang dikutip dari huffingtonpost, terdapat beberapa perawatan kecantikan
yang bisa menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Misalnya, infeksi
jamur, selulitis --penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan
jaringan di bawah kulit-- bahkan risiko terkena kanker. Sebelum Anda
panik, ketahui dulu lima perawatan yang berbahaya dan cara
menghindarinya.
1. Ear Candle atau Terapi Lilin untuk Telinga
Penumpukan
kotoran di telinga yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Itu sebabnya telinga harus rutin dibersihkan. Salah satunya dengan ear
candle, yang dianggap bisa membersihkan dan dipercaya bisa meningkatkan
pendengaran.
Sayangnya, para ahli justru memberi peringatan bahwa
ear candle bisa berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan
serius. Seperti luka bakar, perforasi atau lubang pada gendang telinga
dan penyumbatan di saluran telinga.
Beberapa ahli kesehatan pun
menyarankan agar tidak lagi melakukan ear candle untuk membersihkan
telinga. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan cairan peroksida (H2O2)
untuk membantu mengeluarkannya atau membersihkan ke dokter THT setiap
3-4 bulan sekali. Namun jika kotorannya lunak atau tidak terlalu padat,
nantinya kotoran tersebut akan keluar dengan sendirinya dan menguap.
Sehingga cukup dibersihkan bagian luar dari telinga saja.
2. Manicure & Pedicure
Manicure
dan pedicure merupakan salah satu perawatan kecantikan dengan risiko
bahaya kesehatan paling tinggi. Bakteri, jamur, bahkan penyakit
Hepatitis C bisa tertular lewat penggunaan peralatan manicure atau
pedicure yang tidak steril atau terapis yang ceroboh.
Untuk
menghindari hal itu, perhatikan dengan seksama peralatan manicure yang
digunakan. Sebelum memulai manicure atau pedicure, pastikan terapis Anda
mensterilkan peralatannya di depan mata Anda. Jika tak juga yakin
dengan kebersihannya, membawa peralatan manicure atau pedicure sendiri
merupakan pilihan yang bijak.
3. Waxing Alis
"Selain
bisa meningkatkan risiko alis yang tak sesuai dengan bentuk wajah dalam
jangka panjang, waxing juga bisa menyebabkan kerusakan permanen pada
folikel rambut, sehingga membuat rambut jadi sulit tumbuh," ujar Jessica
Krant, penemu Art of Dermatology di New York.
Selain itu, waxing
alis juga bisa meningkatkan risiko terkena luka bakar dari lilin yang
terlalu panas, kulit yang terkelupas karena waxing yang terlalu kuat dan
infeksi akibat masuknya bakteri setelah waxing. Bahaya waxing akan
semakin terasa bagi Anda yang menggunakan krim retinoid --kandungan
dalam krim untuk penghilang jerawat dan kerutan-- karena bisa membuat
kulit mudah lecet dan terbakar.
Untuk terhindar dari
risiko-risiko tersebut, Anda harus memilih perawatan wax dan terapis
yang sudah bersertifikat dan memilih wax berbasis krim karena lebih
lembut dan bisa terhindar dari luka sobek.
4. Bikini Waxing
Bikini
waxing merupakan cara menghilangkan bulu menggunakan lilin atau wax
pada area bikini line. Proses bikini wax tidaklah lama, kurang dari dua
jam Anda sudah bisa menghilangkan bulu-bulu yang dirasa mengganggu.
Sayangnya,
bikini waxing memiliki efek negatif. Kota New Jersey melarang adanya
bikini wax setelah dua wanita dilaporkan masuk rumah sakit karenanya.
Dan pada 2007, seorang wanita Australia yang mengidap diabetes 1,
dilaporkan hampir meninggal akibat infeksi bakteri yang ia dapatkan
setelah melakukan bikini waxing.
"Bulu kemaluan ada untuk sebuah
alasan, melindungi kulit sensitif dan selaput lendir di daerah kelamin.
Mencabut bulu dengan lilin dapat mengangkat lapisan perlindungan
tersebut," ujar Linda K. Franks, asisten klinis profesor dermatologi di
New York University School of Medicine.
Selain itu, waxing juga
dapat menarik potongan-potongan kecil lapisan kulit terluar, dan
menciptakan sebuah portal yang dapat membuat bakteri masuk ke dalam
tubuh. Terlebih lagi, proses ini juga menimbulkan peradangan, yang
membuat bakteri terperangkap di bawah kulit. Bikini waxing dapat
menciptakan risiko infeksi kulit, folliculitis (infeksi pada folikel
rambut), dan rambut tumbuh ke dalam kulit (in-grown hair).
Saat
akan melakukan waxing, yang terpenting adalah memastikan bahwa terapis
membersihkan tangannya terlebih dulu. Mencelupkan spatula ke dalam
cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh dilakukan, karena akan
memasukkan bakteri ke dalam panci. Selain itu, terapis juga harus
memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap kali dia
mengoleskan lilin ke kulit Anda. Dan terakhir, dia harus selalu
memeriksa suhu lilin sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah
luka bakar.
5. Facial
Terapis yang ceroboh
saat melakukan facial bisa menyebabkan masalah wajah yang serius.
Misalnya infeksi atau kulit terbakar. Agar aman, beberapa ahli kesehatan
menyarankan Anda untuk menanyakan tiga hal ini kepada salon atau klinik
kecantikan sebelum melakukan perawatan:
*Apakah terapis Anda bersertifikat sebagai ahli kulit? Lihat sertifikatnya untuk memastikan.
*Jika
terapis Anda menggunakan bahan kimia dan peralatan elektronik, tanyakan
padanya apakah ia sudah terbiasa dan ahli dalam menggunakannya. Karena
sebagian terapis tidak dilatih untuk menggunakan beberapa peralatan
kecantikan.
*Apakah Anda bisa melihat semua tempat dan peralatan
kecantikan? Sebelum melakukan perawatan, hal pertama yang Anda lakukan
adalah melihat-lihat ruangan dan beberapa perlengkapan kecantikan,
apakah mereka semua bersih dan higienis atau tidak.
Selain
menanyakan tiga hal itu, para ahli juga menyarankan agar menghindari
obat kimia yang terlalu kuat karena bisa merusak kulit dan berpotensi
menyebabkan bekas luka. "Jika Anda merasa tidak nyaman dengan sesuatu
yang sedang dilakukan, ajukanlah komplain dan memintanya untuk tidak
melanjutkan," ujar Krant.
sumber : http://www.wolipop.com/read/2011/09/06/174126/1716828/1135/hati-hati-saat-melakukan-5-perawatan-kecantikan-ini
(eya/eny)
Read More..